Mengetahui Berbagai Virus pada Kucing dengan Gejala dan Penanganannya

Bagi catlovers semuanya, memelihara kucing dirumah pasti menjadi kesenangan tersendiri. Tingkahnya yang manja, lucu dan menggemaskan membuat kucing layak menjadi salah satu hewan peliharaan terfavorit dan menjadi teman untuk kegiatan sehari-hari dirumah.

Meski kucing bisa membuat catlovers senang, namun dalam perawatannya, catlovers dituntut untuk memberikan komitmen karena jika tidak dirawat dengan benar kucing bisa sakit dan bahkan beresiko untuk mati. Kesehatan kucing merupakan hal yang sangat penting, karena itu ketika memutuskan untuk memeliharanya catlovers harus menjaga kesehatan kucing peliharaan.

Jenis Virus pada Kucing Peliharaan

Dalam merawat kucing peliharaan, ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan. Selain memberikan makanan bernutrisi, minum dan menjaga kebersihan lingkungannya, catlovers juga harus memeriksa kesehatan kucing dengan teratur supaya mereka tidak terkena penyakit yang berbahaya ataupun virus yang mematikan.

Virus pada kucing bisa membahayakan kesehatan kucing. Jenis virus kucing sendiri juga sangat banyak, karena itu catlovers harus memahami mengenai penyebab, gejala dan cara memberikan perawatan saat kucing terkena virus. Dibawah ini merupakan rangkuman jenis virus kucing dan hal lain yang berasal dari beberapa sumber.

Feline Immunodeficiency Virus (FIV)

FIV atau Feline Immunodeficiency Virus merupakan virus yang melemahkan dan kemudian merusak sistem kekebalan tubuh kucing. Seiring berjalannya waktu kucing terkena virus ini, mereka akan menjadi lebih mudah terserang penyakit lain dan bisa menyebabkan hal fatal dan berujung pada kematian. Berikut adalah gejala, penyebab dan cara perawatan yang perlu catlovers ketahui.

Virus Panle Kucing

Gejala FIV pada Kucing

Gejala FIV yang umum terlihat pada kucing adalah demam, kucing terlihat kelelahan, penurunan berat badan kucing, infeksi kulit dan juga masalah pernapasan pada kucing. Gejala lain seperti muntah, diare, infeksi daerah mulut dan juga kerontokan bulu juga bisa menjadi ciri kucing terjangkit FIV.

Penyebab FIV pada Kucing

FIV pada kucing biasanya disebabkan oleh penularan dari kucing satu ke kucing lainnya dengan gigitan yang mengenai darah atau air liur kucing. Selain hal tersebut, penularan yang terjadi bisa juga melalui induk kucing yang melahirkan anak-anaknya dan anak-anak tersebut tertular pada saat proses kelahiran yang terjadi.

Perawatan FIV pada Kucing

Hal yang perlu catlovers ketahui adalah virus FIV pada kucing ini belum dapat disembuhkan, jadi perawatan yang bisa diberikan pada kucing yang terkena FIV hanyalah menguatkan sistem kekebalan tubuh kucing dengan bantuan makanan, obat dan beberapa supplemen lainnya.

Baca Juga : Kutu yang Sering Menyerang Kucing Peliharaan

Ketika kucing sudah terkena FIV, maka kunjungan ke dokter hewan sangatlah diperlukan karena memeriksakan kondisi kucing dalam beberapa bulan sekali harus dilakukan. Dokter akan melakukan pengecekan pada daya tahan tubuh kucing dan merekomendasikan apakah ada perubahan obat, pola makan dan hal lain yang perlu dilakukan.

Herpes Kucing (FVR)

Feline Herpes atau Feline Viral Rhinopneumonitis (FVR) merupakan virus yang paling sering terjadi pada kucing selama mereka hidup. Virus ini juga ada didalam vaksin yang diberikan pada kucing, karena itulah vaksinasi kucing sangat penting. Virus ini adalah virus yang menginfeksi saluran pernapasan atas pada kucing dan untuk gejala, penyebab dan perawatannya bisa catlovers lihat dibawah ini.

Virus Herpes pada Kucing Peliharaan

Gejala Herpes pada Kucing

Gejala yang paling umum ketika kucing terkena virus ini adalah bersin, hidung tersumbat, mata kucing berair, demam dan terlihat kelelahan. Pada posisi tersebut sebenarnya mungkin tidak virus ini saja yang menginfeksi, namun karena kemiripan gejala yang ada maka hal ini menjadi dipilah demikian. Gejala yang ada ini bisa berlangsung selama 2 minggu, namun jika diberikan perawatan yang sesuai mungkin bisa berkurang.

Penyebab Herpes pada Kucing

Penyebab virus ini tentu saja penularan antara kucing yang terinfeksi dengan kucing lainnya. Umumnya penularan terjadi melalui sekresi tubuh kucing seperti cairan dari mata, hidung dan juga mulutnya. Hal ini tidak hanya terjadi secara langsung melainkan juga bisa melalui beberapa perlengkapan yang digunakan oleh kucing itu sendiri.

Tingkat penulara virus ini sangat tinggi untuk kucing yang tinggal dalam 1 kandang, berbagi tempat kotoran yang sama, tempat makan minum yang sama, mainan dan perlengkapan lainnya. Kebanyakan kucing yang masih kecil tertular virus ini dari induk pada saat masa kehamilan atau pada saat menyusui.

Perawatan Herpes pada Kucing

Perawatan kucing yang terinfeksi virus ini akan lebih mudah jika kucing sudah menerima vaksinasi. Kucing yang sudah divaksin akan memiliki gejala yang lebih ringan dan mudah ditangani, namun bukan berarti kucing yang belum diberikan vaksinasi akan memiliki gejala yang lebih berat dan tidak bisa diselamatkan.

Baca Juga : Flu pada Kucing dan Cara Mengatasinya

Umumnya virus ini bisa diatasi dengan memberikan antibotik atau antivirus pada kucing untuk mencegah virus berkembang dan menangani gejala yang ada. Beberapa dukungan obat seperti salep mata juga bisa diberikan untuk membantu pemulihan kucing. Pada posisi ini buatlah kucing senyaman mungkin supaya tidak stress dan mempercepat pemulihannya.

Leukemia Kucing (FeLV)

Leukimia pada kucing merupakan virus yang juga harus diwaspadai. Jenis virus ini adalah virus darah yang pada awalnya dikira kanker karena sering menyerang sumsum tulang belakang kucing. Sumsum tulang belakang sendiri merupakan tempat dimana kanker bisa bertahan. Untuk gejala, penyebab dan perawatan leukimia kucing bisa catlovers lihat dibawah ini.

Gejala Leukimia pada Kucing

Gejala yang umum dari leukimia adalah turunnya berat badan yang konsisten namun agak lambat, kerusakan bulu kucing, diare parah, kejang dan juga membesarnya kelenjar getah bening. Gejala yang ada tersebut tidak muncul pada awal infeksi, namun akan muncul setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah kucing terinfeksi.

Penyebab Leukimia pada Kucing

Leukimia pada kucing ini sangat menular dan penularannya bisa terjadi dengan sekresi dari kucing yang terinfeksi dengan kucing lainnya. Kucing yang diletakkan dalam 1 kandang akan mudah tertular karena air liur, pip dan pupnya lah yang menjadi sarana penularan, selain itu anak kucing yang sedang menyusui juga bisa tertular dari induknya jika induk kucing terinfeksi.

Perawatan Leukimia pada Kucing

Sama dengan kebanyakan virus lainnya, leukimia pada kucing saat ini belum bisa disembuhkan. Karena hal inilah perawatan yang diberikan pada kucing yang menderita leukimia akan fokus pada ketahanan dan kenyamanan kucing itu sendiri. Jika kucing dibawa ke vet, dokter biasanya hanya memberikan obat untuk memperpanjang umur kucing.

Baca Juga : Tahapan Perkembangan Anak Kucing Munchkin

Sangat penting untuk membawa kucing ke dokter yang tepat untuk mengetahui kondisi kucing leukimia dan membahasnya secara rinci. Biasanya beberapa perawatan yang tersedia untuk kucing leukimia adalah staph protein a, interferon alpha, immunoregulin dan juga modulator kekebalan sel t limfosit.

Distemper Kucing (FPV)

Feline Panleukopenia (FPV) atau yang lebih dikenal oleh kebanyakan catlovers dengan distemper merupakan virus yang menyerang sel-sel pada saluran usus dan sumsum tulang kucing. Virus ini sangatlah menular dan kebanyakan kucing yang terserang bisa mati dalam waktu dekat karena pemilik kucing tidak mengetahui dan memberikan perawatan yang tepat.

Vaksin Virus Kucing Peliharaan

Pada populasi kucing yang sangat banyak, penyebaran virus ini bisa berbahaya. Catlovers pasti sering mendengar banyak kucing mati secara bersamaan di berita, kemungkinan besar hal tersebut disebabkan karena penyebaran virus ini. Virus ini terdapat pada vaksin kucing, karena itu kucing yang telah divaksinasi sangat jarang terkena virus ini. Untuk gejala, penyebab dan perawatannya bisa catlovers lihat dibawah ini.

Gejala Distemper pada Kucing.

Gejala panle pada kucing yang umum adalah demam, kucing kehilangan nafsu makan, muntah, diare dan terlihat kelelahan atau lemas. Gejala yang ada memang sangat mirip dengan penyakit umum pada kucing, karena inilah terkadang beberapa pemilik kucing sering meremehkan dan tidak memberikan perawatan yang sesuai.

Semua gejala ringan ataupun berat yang terjadi pada kucing tidak boleh catlovers remehkan. JIka kucing terkena distemper, maka kondisi kucing akan memburuk dengan cepat dan bisa menyebabkan kematian. Jika kucing catlovers belum diberikan vaksinasi, maka jangan menganggap remeh semua gejala yang terlihat pada kucing.

Penyebab Distemper pada Kucing.

Distemper atau panle pada kucing disebabkan oleh parvorirus yang ditularkan dari kucing yang terinfeksi pada kucing lain melalui cairan tubuh seperti pip, pup, darah atau mungkin juga bisa melalui kutu pada tubuh kucing. Beberapa perlengkapan seperti litter box, tempat makan minum, mainan dan lainnya juga bisa menjadi media penularan pada kucing catlovers.

Perawatan Distemper pada Kucing.

Setelah kucing terinfeksi panle atau distemper kebanyakan dari mereka tidak akan selamat meski dibawa kedokter (telat penanganan). Seperti yang sudah dikatakan diatas, gejala yang ada sangatlah umum dan ketika kondisi kucing sudah memburuk maka semuanya sudah terlambat.

Baca Juga : Jenis Vaksin Kucing dan Informasi Lainnya

Beberapa orang sudah membuktikan bahwa antibiotik dapat berperang menjadi penyelamat dan membantu menahan virus di usus serta sebagian besar infeksi yang terjadi, namun daya tahan dari kucing sendiri sangatlah berperan penting dalam hal ini. Beberapa perawatan yang dilakukan ini dapat mencegah perkembangan kondisi, dan setelah itu tergantung dari kucing itu sendiri.

Feline Calicivirus (FCV)

Virus terakhir yang sering terlihat menyerang kucing peliharaan adalah Feline Calicivirus (FCV). Virus ini juga terdapat pada vaksin kucing, jadi kucing yang telah diberikan vaksinasi lebih aman jika terserang virus ini. Calici adalah virus yang menyerang saluran pernapasan kucing bagian atas dan biasanya menyerang bersamaan dengan Rhino virus.

Virus ini bisa menyerang semua usia kucing, namun kebanyakan yang sering terlihat adalah pada anak kucing yang baru saja memasuki usia lepas sapih. Pada usia tersebut kucing pasti belum diberikan vaksinasi dan daya tahan tubuhnya juga belum sempurna, jadi mereka akan sangat mudah tertular virus dari kucing lain atau induknya.

Gejala Calici pada Kucing

Gejala calici yang paling umum pada kucing adalah bersin, hidung tersumbat, keluarnya ingus pada hidung kucing, mata rembes kucing, air liur yang berlebihan, kucing terlihat kelelahan atau lemas dan terkadang juga pembesaran kelenjar getah bening dapat terjadi pada kucing.

Penyebab Calici pada Kucing

Calici virus sendiri sangatlah menular dan penularannya sangat mirip dengan virus lainnya yaitu melalui sekresi tubuh. Air liur, cairan dari hidung dan air mata yang disemburkan kucing ketika bersin melalui udara dan juga melalui litter box, perlengkapan makan minum serta beberapa perlengkapan lain seperti mainan bisa menjadi media penyebaran virus.

Baca Juga : Nutrisi yang Dibutuhkan Anak Kucing

Tidak hanya kontak antara kucing saja yang bisa menjadi penyebab penularan antar kucing, namun manusia juga bisa menjadi penyebab penularannya. Ketika menusia menyentuh kucing yang terinfeksi, perlengkapan yang digunakan dan kemudian menyentuh kucing lainnya tanpa mencuci tangan maka ini bisa menjadi penyebab penularan virus tersebut.

Perawatan Calici pada Kucing

Ketika catlovers memberikan perawatan pada kucing yang terkena virus calici, maka catlovers hanya sedang mengobati infeksi sekunder pada kucing ini. Beberapa antibiotik biasanya akan diresepkan oleh dokter untuk membantu meringankan gejala yang ada dan juga menghambat virus untuk berkembang lebih jauh.

Pastikan kucing untuk selalu makan dan juga minum, jika kucing tidak mau makan maka catlovers harus menyuapi kucing supaya perut mereka terisi. Beberapa alat bantuan seperti pelembab udara dapat mengurangi penyumbatan saluran pernapasan kucing dan memberikan cairan tambahan pada tubuh akan membantu menghindari dehidrasi.

Ingat, kucing yang telah diberikan vaksinasi tidak sepenuhnya aman dari semua virus yang ada. Kucing ini mungkin hanya akan memiliki gejala yang lebih ringan dan lebih mudah untuk ditangani daripada kucing yang belum divaksinasi. Pada dasarnya semua juga tergantung pada daya tahan tubuh kucing itu sendiri, karena itu selalu pastikan kucing selalu sehat dan mendapatkan nutrisi yang cukup

Musim penghujan merupakan musim penularan virus, pada masa ini daya tahan tubuh kucing akan menurun karena perubahan cuaca yang terjadi (manusia juga drop ketika cuaca sering berganti), karena itu usahakan ruangan kucing selalu dalam suhu yang stabil supaya kondisi tubuh mereka selalu terjaga.

Semua kucing memiliki kemungkinan untuk terkena virus dalam kondisi tertentu, karena itu jangan lupa untuk memberikan vaksinasi pada kucing ketika usia mereka sudah mencukupi. Demikian informasi mengenai berbagai virus pada kucing, semoga informasi ini bisa bermanfaat dan juga bisa menambah wawasan catlovers semuanya.

Belum ada Komentar untuk "Mengetahui Berbagai Virus pada Kucing dengan Gejala dan Penanganannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel