Kucing Javanese atau Kucing Jawa

Kucing Javanese atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan kucing Jawa merupakan kucing yang dikenal sebagai kucing Colorpoint Longhair di beberapa organisasi kucing. Kucing ini adalah kucing bertipe oriental, berbulu panjang, yang pengembangannya dilakukan di Amerika Utara.

Walaupun nama kucing ini terkesan berasal dari Indonesia, namun kucing ini tidak berasal dari Indonesia. Penamaan kucing ini diambil dari beberapa tradisi penamaan kucing tipe Oriental dari daerah yang berasal dari Asia Tenggara seperti kucing Balinese yang merupakan saudara dari kucing ini.

Ras Kucing Javanese

Javanese merupakan cabang dari ras Balinese, dimana kucing ini adalah kucing hasil persilangan antara kucing Siam dengan kucing Colorpoint Shorthair. Tergantung dari organisasi mana kucing ini dilihat, dia bisa berdiri sendiri sebagai ras kucing atau juga bisa dianggap sebagai variasi lain dari kucing Balinese.

Beberapa fakta singkat yang perlu diketahui dari kucing Javanese adalah bulu kucing ini memiliki titik titik padat dalam warna merah atau krem. Kucing ini biasanya memiliki berat badan yang berkisar antara 3kg hingga 5kg namun tentu saja ada kucing yang bisa melebihi berat tersebut. 

Daftar Isi



Sejarah Kucing Javanese

Kucing Javanese adalah salah satu ras kucing dalam jajaran kucing yang didesain dengan mengikuti gaya kucing Siam dan meliputi kucing Balinese, Colorpoint Shorthair, Oriental Shorthair dan juga Oriental Longhair. Peternak yang mengembangkannya terinspirasi dan mengambil kualitas kucing Siam dan mengubah bulu dan warnanya sesuai dengan keinginan mereka.

Semua ras kucing ini (keluarga siamese) memiliki tipe dan juga kepribadian yang sama, hal yang membedakan semua kucing ini adalah ukuran bulu, warna , pola dan juga organisasi kucing mana yang mengakuinya. Siam adalah kucing yang utama untuk beberapa ras ini, Balinese adalah versi bulu panjang dari Siam. Colorpoint Shorthair hadir dalam warna yang berbeda dari warna tradisional yang dimiliki kucing Siam, sedangkan Javanese adalah versi bulu panjang dari kucing Colorpoint Shorthair.

Sejarah Ras Javanese

CFA adalah satu satunya organisasi kucing yang memisahkan breeder kedalam klasifikasi Colorpoint Shorthair dan Javanese, sedangkan organisasi lain yang juga mengakui kucing ini hanya memperluas karakteristik warna kucing Siam dan Balinese untuk memasukkan warna yang lebih luas.

Alasan CFA melakukan hal tersebut adalah karena kucing Colorpoint Shorthair dan kucing Javanese adalah hibrida dan warna yang dimiliki kucing ini dikarenakan proses persilangan kucing Siam dengan ras lainnya. Meski begitu beberapa peternak juga memiliki pendapat bahwa lain terkati hal ini.

Beberapa peternak memang menginginkan dipisahkan, hal ini dilakukan untuk memisahkan dan juga menjaga kemurnian garis Siam dan juga Balinese. Sedangkan peternak lain berpendapat bahwa memisahkan kucing Balinese dan Javanese hanya membagi jenis bulu mereka karena kedua kucing ini memiliki tipe tubuh, kepribadian, dan bulu yang sama. Karena hibridisasi sudah terjadi sejak lama, maka hal tersebut dianggap tidak begitu penting.

Meski memiliki nama Javanese (Jawa) namun kucing ini bukan berasal dari Jawa atau Indonesia. Dikatakan istilah kucing Jawa ini diciptakan oleh Helen Smith dari MerryMews Cattery sekitar tahun 1950. Nama Javanese mungkin hanya dikaitkan dengan nama daerah di Asia Tenggara karena kucing ini juga dihasilkan dari kucing Balinese yang memiliki nama serupa.



Karakteristik Kucing Javanese

Kucing Javanese adalah kucing yang masuk dalam kucing berukuran sedang dengan tubuh yang terlihat berotot dan berkembang dengan baik. Kucing ini memiliki dada yang bulat dan pinggul yang kokoh, berat rata rata untuk kucing ini berkisar antara 3kg sampai dengan 5kg. Berat tersebut merupakan berat umum, jadi masih ada kemungkinan kurang dan lebihnya.

Dengan wajahnya yang memiliki kontur membulat (garis wajah yang membuat terlihat membulat) sangatlah proporsional dengan bentuk tubuh yang dimiliki oleh kucing ini. Tulang pipi kucing ini tinggi dan tegas, dagu juga tegas tetapi tidak terlalu menonjol yang sejajar dengan hidung kucing ini.

Karakter Ras Javanese

Kucing ini memiliki dahi yang rata, moncong dan juga hidungnya memiliki panjang sedang. Bentuk telinganya sebanding dengan bentuk kepala yang dimilikinya, lebar pada bagian pangkal dan pada bagian ujungnya agak membulat. Jarak mata kucing ini agak lebar sehingga memberikan kesan waspada dan sedikit miring menuju pangkal telinga.

Pada bagian kaki, kucing ini memiliki kaki yang sangat proporsional dengan bentuk tubuhnya. Ukurannya agak pendek, terpisah merata dan memiliki dua bagian (atas dan bawah) yang kira kira hampir sama. Ekornya akan tegak saat bergerak, dengan bentuk yang meruncing dan membulat pada bagian ujungnya serta memiliki bulu yang tidak terlalu lebat.

Kucing Siam dan kucing Javanese mungkin memiliki panjang dan warna bulu yang berbeda, namun selain hal tersebut sepertinya kedua kucing ini sama. Javanese adalah kucing yang sangat menyayangi keluarganya, mereka bisa membantu serta mengikuti pemiliknya kemanapun dia berada pada saat dilingkungan rumahnya.

Ketika pemiliknya duduk maka kucing ini bisa kapan saja duduk dipangkuannya dan pada saat tidur kucing ini juga bisa kapan saja masuk kedalam selimut untuk menemani. Karena kucing ini sangat suka berada dibawah kaki, maka kemungkinan dia tidak cocok bagi orang yang memiliki kaki goyah atau yang berjalan menggunakan alat bantu seperti tongkat.

Javanese sangat mirip dengan kucing Balinese yang merupakan kerabatnya, dia suka bermain, setia, selalu ingin memberi tahu apa yang mereka inginkan. Kebanyakan kucing Javanese dan juga kerabatnya (kucing Siam dan lainnya) memiliki ketertarikan dengan makanan dan tentu saja hal ini juga harus diperhatikan.

Kucing ini dikenal dengan rasa ingin tahu, kecerdasan dan keterampilan komunikasi yang luar biasa. Kucing ini akan sangat cocok bagi orang yang menginginkan kucing responsif dan juga interaktif, karena kucing ini akan mengikuti kemanapun pemiliknya pergi. Mengeong merupakan upaya utama kucing ini untuk berkomunikasi dengan tatapan yang seolah menjawab setiap pertanyaan yang diberikan.

Beberapa peternak kucing ini mengatakan bahwa kucing ini termasuk kuing yang mudah untuk dilatih dan tidak terlalu menuntut waktu serta energi seperti kucing Siam. Peliharalah kucing Javanese jika catlovers ingin menghabiskan waktu dan berinteraksi dengan kucing. Dengan kondisi rumah dan pemilik yang tepat maka kucing ini bisa tumbuh subur selama bertahun tahun.



Perawatan Kucing Javanese

Kecuali warna dan juga ukuran bulu yang dimilikinya, kucing Javanese dan kucing Siam akan sulit untuk dibedakan. Dengan bulu yang halus dimilikinya, maka perawatan bulu untuk kucing ini akan tergolong mudah. Cukup lakukan penyisiran sekali atau dua kali seminggu untuk menghilangkan bulu mati dan juga merangsang bulu baru untuk tumbuh kembali, secara umum mandi jarang diperlukan untuk kucing ini.

Kebersihan gigi untuk kucing ini adalah hal yang penting, hal ini digunakan untuk mencegah kucing terkena penyakit periodontal. Kebersihan gigi harian memanglah yang terbaik, akan tetapi menyikat gigi kucing sesekali masihlah lebih baik daripada tidak dilakukan sama sekali.

Perawatan Ras Javanese

Perhatikan selalu kebersihan bagian tubuh kucing. Periksa kotoran pada bagian sela mata kucing, jika ada kotoran yang terlihat maka segera bersihkan dengan menggunakan kain atau tisu yang berbeda. Meski terkesan agak boros, namun hal ini digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi yang bisa terjadi.

Periksa kebersihan telinga kucing setiap minggu, lakukan hal ini secara teratur untuk mencegah kucing terkena earmites atau resiko terjadinya penumpukan kotoran telinga kucing yang bisa menyebabkan terjadinya infeksi. Jika telinga kucing terlihat ada kotoran maka segera bersihkan, lakukan pembersihan dengan hati hati dan jangan sampai membuat telinga kucing terluka.

Untuk mencegah kucing terkena penyakit kulit atau kutu maka sebaiknya kucing ini diberikan obat anti kutu kucing. Obat ini biasanya adalah obat tetes yang diteteskan pada tengkuk kucing dan bisa membasmi kutu beserta telur dari kutu tersebut. Gunakan merk yang berkualitas dan juga lakukan pengulangan menurut anjuran supaya mendapatkan hasil yang maksimal.

Javanese dikatakan adalah kucing yang selalu memperhatikan kebersihan lingkungannya, jadi untuk itu jagalah lingkungan kucing ini untuk selalu bersih. Bersihkan setiap hari perlengkapan yang digunakan seperti litter box dan juga perlengkapan makan minumnya, dengan begitu kucing ini akan terhindar dari bakteri atau kotoran serta lebih nyaman dengan lingkungannya.

Sebaiknya dalam pemeliharaan, kucing Javanese dijadikan sebagai kucing dalam ruangan. Hal ini dilakukan untuk melindungi kucing ini dari penyakit yang bisa disebarkan kucing lain, serangan kucing liar atau hewan lain, dan juga beberapa bahaya keluar dari rumah seperti kecelakaan atau bahkan dicuri oleh orang.

Hal terakhir yang perlu dilakukan untuk membuat kucing ini tetap sehat adalah dengan memberikan vaksinasi pada kucing. Dengan memberikan vaksin maka kucing akan mendapatkan ketahanan terhadap beberapa virus yang berbahaya dan beberapa penyakit lainnya. Berikan vaksinasi pada kucing sejak dini, berikan dengan lengkap dan jangan lupa untuk mengulangnya setiap tahun.



Kesehatan Kucing Javanese

Semua kucing memiliki potensi untuk mengembangkan penyakit yang bersifat genetik entah itu kucing ras murni yang perkembangannya tidak dicampuri manusia ataupun kucing ras hasil dari persilangan. Hal ini sama dengan manusia yang bisa mewarisi penyakit dari kedua orang tuanya.

Sama seperti saudaranya kucing Siam dan juga kucing Balinese, cacat genetik umum yang biasa terjadi pada kucing Javanese adalah ketulian. Selain masalah tersebut, beberapa masalah kesehatan yang bisa dialami oleh kucing Siam juga bisa terjadi pada kucing ini, diantaranya adalah:

Amiloidosis merupakan penyakit yang terjadi ketika sejenis protein disebut amiloid disimpan di organ tubuh terutama pada bagian hati dari anggota kucing Siam

  • Penyakit asma/ bronkial
  • Penyakit bawaan jantung cacat seperti stenosis aorta
  • Mata juling
  • Kondisi gastrointertinal seperti megaesophagus
  • Limforma
  • Atrofi retina progresif
  • Nystagmus yang merupakan gangguan neurologis yang menyebabkan gerakan mata yang tidak disengaja
  • Sindrom hyperesthesia dimana ini merupakan masalah neurologis yang dapat menyebabkan kucing merawat dirinya sendiri secara berlebihan dan bisa menyebabkan kerontokan bulu dan juga panik ketika disentuh atau dibelai

Selain beberapa penyakit tersebut, kucing ini juga bisa menderita penyakit umum lainnya yang bisa terjadi pada kucing, seperti flu, jamur, kutu, dan bahkan juga serangan dari virus berbahaya yang mematikan. Oleh karena itu, semua perawatan yang diberikan pada kucing ini harus benar benar baik dan maksimal.



Harga Kucing Javanese

Keterangan Biaya Adopsi
Harga Kucing Javanese Import 47.000.000
Harga Kucing Javanese Lokal 20.000.000
Harga Kitten Javanese 15.000.000
Harga Kucing Javanese Dewasa 18.000.000

Menurut beberapa situs yang membahas mengenai kucing Javanese ini, biaya adopsi kucing ini berkisar antara $1.500 sampai dengan $2.500. Dari perkiraan harga tersebut maka kemungkinan harga kucing javanese akan mirip seperti dengan harga diatas. Kucing Javanese import sudah pasti akan lebih mahal karena dikenakan biaya tambahan seperti pengiriman dan juga biaya karaktina.

Harga kucing javanese diatas merupakan harga perkiraan saja, jadi jangan menjadikan harga tersebut sebagai harga paten, cukup jadikan sebagai acuan harga karena harga kucing javanese asli bisa lebih mahal atau bisa lebih murah. Demikian mengenai kucing javanese kali ini, semoga informasi ini bisa bermanfaat dan juga bisa menambah wawasan catlovers semuanya.

Belum ada Komentar untuk "Kucing Javanese atau Kucing Jawa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel